Senin, 16 Desember 2013

  " Dilema Seorang Cewek "
 
Pada suatu hari, ada anak perempuan yang sedang menginginkan pacar.anak itu bernama viona. anak perempuan itu berumur 12 tahun, berasal dari keturunan inggris. disaat yang sama juga, ia pergi kesekolah dan bertemu seorang laki laki. Tetapi yang bukan ia inginkan "ihh,cowok itu jelek banget,rambutnya acak acakan, pake kacamata bulet,baju pun tak rapih"
saut viona, "ih, kamu jangan begitu!kasihan tau"Ucap Teman Viona (calista)


Keesokan, Hari nya Ia bertemu dengan cowok itu lagi tetapi banyak perubahan "la..lah.. ka..kamu yang kemarin itu??kok cakep.... rambutnya pirang, wajah nya bule,gak make kacamata bulet,baju rapih,mukanya keren"Ucap Viona.ia merasa bingung,lalu cowok itu mengatakan "ya, aku yang kemarin.namaku Steven,umur 13tahun berasal dari amerika.kemarin rambutku berantakan karena buru2, kacamata bulet itu disuruh kakak ku pakai=entah kenapa, ia memaksa=bajuku itu pun belum digosok,rambutku di cat pirang supaya gak berantakan"........(hening)........   


"kalau begitu besok Temani aku jalan jalan yuk!" Jawab Viona. Steven pun menerimanya,
Esoknya, Viona bertemu steven lama menyapa nya. " Hey, Stev? Lah,,Baju nya kok gitu,jelek tau gak!"Dengan kasar viona. "ehm, sorry Bajuku disuruh mamaku memakainya, supaya aku tidak kedinginan"Saut Steven.."lah, ini kan masih musim panas, entar lagi kali musim kemarau"
Jawabnya Viona, Mereka Berdua lalu pergi ke toko baju."Stev,ini bagus untuk mu.. apa lagi kau cakep"Dengan lemah lembut viona mengatakannya. Dengan Tenang Steven mengatakan
"Baiklah, kalo itu mau mu aku beli." ........ "e,,ehhh.... Jangan Itu mahal 1juta Dolar itu bisa melunasi biaya kuliah mu nanti"Saut Viona Yang Keheranan.


"tak apa..." Dengan Wajah yang sedih,,,, Steven. Viona lalu menemani steven Photo Box,,"wahh.,, Begini ya rasanya photo box"Saut Steven. dengan Tersenyum Viona mengatakan"Ya, ini yang namanya Photo box, kenapa kau tidak tahu dari dulu???"
"ya,karena aku sering dirumah terus tidak pernah keluar kecuali kesekolah."jawabnya steven dengan sedih dan hampir menahan air mata.
setelah bersenang2 steven dan Viona Berciuman. Dan mereka menjadi berpacaran.
"Bye,stev sampai bertemu Besok"Saut Viona Dengan Bahagia.. "By..Bye Viona"Jawab steve...entah kenapa ia menangis gemetar.


Keesokan harinya..
"ehh, teman teman sekarang aku udah punya pacar loh! namanya Steven dia cakep banget." saut Viona sambil bahagia kegirangan."vin,bukannya kamu bilang dia jelek,dlu?" Jawabnya teman teman Viona. "sekarang udah enggak loh,dia cakep!"jawabnya lagi Viona...
Tiba tiba steven datang dan perubahan nya banyak sekali yang beda kacamata bulet nya dipakai lagi,warna rambut tidak pirang,baju berantakan, Viona langsung lari menangis....
"Tu..tunggu Viona!" Saut Steven dan tidak bisa mengejarnya lagi.
Steven menangis berat Seluruh air mata nya keluar....dan steven pun pergi ke rumah nya.


Sebulan berlalu, Viona tidak pernah bertemu lagi dengan steven yang sudah tidak masuk sekolah,."Steven, dimana ya? udah  lama aku gak pernah ketemu... sekarang kan sudah musim kemarau... mungkin dia sakit hati kali yah? ya,sudah deh aku sms dia aja Viona mengatakan di SMS "Stev,maaf ya Karna aku sudah menyakiti hatimu...aku sangat sangat minta maaf stev, semoga kamu memaafkan hatiku"Jawabnya Viona.

Keesokannya, pun steven belum pernah kembali ke sekolah lalu dia menemui kekelasnya. lalu ada anak teman dekatnya steven yang menangis menangis."Dimana Steven berada?kok dia gak pernah kesekolah?"jawab Viona Lalu anak itu menjawab"kamu coba ke rumahnya huhuhu...(sambil menangis)ku..ku...kudengar dengar sih dia... "Jawab Temannya steven
Viona pun tidak menyadari nya sambil menangis2 dijalan yang mau kerumah nya steven. ternyata benar steven terbaring di tempat tidur. yang ada cuma mama nya"hey,kamu siapanya stev?"saut mamanya."sa..saya pacarnya stev (sambil menangis)"Jawab Viona.


"Steven, sudah tiada di dunia ini, sebenarnya ia gak mau kalo orang yang didekatnya tau bahwa di sakit penyakit jantung dan divonis bertahan sampai musim kemarau tahun ini.. ia begitu polos.."Jawab mama nya steven.. Viona pun menangis gemetaran Ia tidak bisa menghentikan rasa nangis nya.lalu ia balik kerumah dan kagetnya ia melihat 1sms Steven yang bertuliskan. "Ya, Viona aku memaafkan mu dari dulu.. aku menderita penyakit,dan tidak mampu bertahan lama.. makasih karna kamu telah menemaniku sampai aku tiada.sekarang aku telah tiada di dunia.sekarang kamu bisa mencari pacar lagi selain aku."seharusnya aku melihat cowo bukan dari wajahnya yang cakep tetapi dari hatinya,, sekarang viona telah menyadarinya dan ia mengatakan "mungkin balasan SMS tadi Malaikat nya Steven."





itu Cerita mengharukan dan inget teman teman kalian jangan pernah merasa cantik cakep dsb.kalian harus memilih laki laki atau perempuan dari dalam lubuk hatinya...


Sabtu, 14 Desember 2013

Kisah Mengharukan member AKB48
  Berangkat dari sebuah keluarga sederhana di
Fukuoka, Mariko berangkat ke Tokyo untuk ikut
audisi generasi pertama AKIHABARA48.
( kemudian akan berubah menjadi AKB48 ),
setelah melihat iklan disebuah majalah mengenai
audisi Idol Group di Akihabara, Tokyo. Sayangnya
dia tidak lulus seleksi tahap awal di bulan Oktober
2005. Dan malangnya, Mariko menerima berita
bahwa orang tuanya di kampung halamannya
tidak mampu lagi membiayai kehidupan Mariko di
kota besar seperti Tokyo. Dan Mariko pun tidak
memiliki uang untuk kembali ke kampung
halamannya.
Foto
Mau tidak mau, Mariko harus berusaha
menghidupi dirinya sendiri dengan cara bekerja.
Kebetulan, sebuah kafe di depan AKB48 Theater
berada, sedang mencari karyawan dan Mariko
diterima bekerja disana sebagai pelayan, di bulan
Desember 2005. Mariko adalah seorang pelayan
yang sangat baik dan akrab dengan para
pelanggan. Karena itulah Mariko begitu disukai oleh
semua pengunjung kafe itu.
Foto
   Hampir setiap malam, di bulan Desember, selesai
bekerja di kafe, Mariko masih berdiri di pinggir jalan
di depan gedung untuk membagikan brosur
tentang keberadaan Theater AKB48 yang sudah
memulai pertunjukkan namun sangat minim
penonton. Dan bisa dia lakukan hingga larut tengah
malam. Saat Mariko membagikan brosur, dalam
udara musim dingin yang sangat menusuk tulang,
banyak sekali cobaan yang harus dilaluinya. Tidak
jarang Mariko melihat brosur yang dia bagikan
dibuang dan disobek di depan matanya, dimaki
orang karena menghalangi jalan, beberapa kali
hampir tertabrak sepeda. Memang sangat
menyakitkan, namun, Mariko tidak menyerah. Dia
masih memiliki impian, suatu saat dia akan berdiri
diatas panggung Theater AKB48, untuk menari dan
bernyanyi bersama rekan-rekannya.
Foto
   Suatu ketika, di bulan berikutnya, Januari 2006,
manajemen AKB48 mengadakan pemilihan/polling
siapa member AKB48 terfavorit dari penonton
sekaligus pengunjung Café di gedung itu. Dan
diluar dugaan, ternyata nama Mariko Shinoda
menjadi pemenangnya, padahal Shinoda bukanlah
personil dari AKB48. Bahkan staff AKB48 sempat
meragukan apakah ada kesalahan dari polling yang
diadakan ini ? Mariko Shinoda hanyalah seorang
pelayan di Cafe Theater itu. Para fans ternyata
melihat begitu keras perjuangan Mariko agar bisa
masuk sebagai personil AKB48.
Foto
   Mengetahui hasil polling ini, Presiden sekaligus
pendiri dari AKB48, Akimoto Yasushi,
menghampiri Mariko di Café tempatnya
bekerja.Saat itu Mariko sedang membersihkan
meja sambil bersiap membagikan brosur lagi di
luar gedung. Akimoto datang sambil menyerahkan
sebuah CD dan Video dari koreografi dari single
AKB48. CD tersebut berisikan 12 lagu. Akimoto
memberikan tantangan kepada Mariko ( yang
pernah ditolak di audisi awal ). “Jika kau bisa
menghafal ke-12 lagu dalam album CD serta
menghafal seluruh gerakan tarinya dalam waktu 4
hari, saya ijinkan kamu bergabung dengan AKB48
dan ikut tampil di pertunjukkan berikutnya".
Hari itu adalah tanggal 18 Januari 2006. Selama 4
hari ke depan, tidak ada hal lain yang dilakukan
Mariko kecuali berlatih, berlatih dan berlatih.
Foto
   Hasilnya, tepat tanggal 22 Januari 2006, Perjuangan
dan kerja keras Shinoda Mariko terbayarkan. Dia
naik panggung dengan mengenakan kostum
AKB48 dan namanya tercantum dalam Team A
dan berhak ikut dalam single pertama AKB48
berjudul “Sakura no Hanabiratachi”, yang dirilis
bulan Februari 2006. Impian Mariko-pun menjadi
kenyataan. Dan sampai hari ini, Mariko masih
memegang teguh prinsipnya. "Sesulit apapun,
asalkan kau terus berusaha dan tidak
menyerah, hasil yang baik akan selalu
datang."
Foto
   Dari tahun ke tahun, bakat Mariko semakin terasah
di AKB48. Dengan semakin banyaknya personil
AKB48 dari tahun ke tahun, maka di tahun 2009,
diadakan 1st AKB48 Senbatsu Sousenkyo untuk
menentukan siapa saja yang berhak masuk ke
dalam single terbaru AKB48. Pengambilan suara
diambil berdasarkan pilihan dari para fans setia
AKB48 dari seluruh Jepang, bahkan dunia. Nama
Shinoda Mariko menduduki peringkat 3 ( 2009 ),
peringkat 3 (2010) dan peringkat 4 (2011).
Foto
Tahun 2011, Mariko menerbitkan majalah Fashion-
nya sendiri yang diberi judul “Mariko Magazine”,
berisikan berbagai informasi di dunia fashion dari
seluruh dunia dan beberapa artikel tentang
perjalanan Mariko bersama AKB48 ke Eropa dan
Amerika. Di tahun yang sama pula, Mariko
mencoba talenta lainnya yaitu merancang busana
untuk pengantin/wedding dress yang diberi nama
“Love Marie”. Bakat lainnya adalah menjadi pengisi
suara film Hollywood yang di dubbing ke bahasa
Jepang "In Time". Dan akhir tahun yang sama,
Shinoda Mariko untuk pertama kali menjadi Center
dalam Single AKB48 ke 24 "Ue Kara Mariko" karena
memenangkan 2th AKB48 Janken Tournament.
Namun masih ada 1 lagi impian Mariko yang belum
tercapai. Suatu saat, Mariko ingin menjadi seorang
sutradara Film atau Sutradara video clip.
Bulan Juni 2012 dimana diadakan kembali Senbatsu
Sousenkyo untuk ke-4 kalinya, Mariko kembali
duduk di posisi nomor 5 dan berhak tampil
sebagai dalam single AKB48 ke 27th "Gingham
Check" dan kejutan luar biasa terjadi ketika di
Konser Impian AKB48 di Tokyo Dome, bulan
September 2012, dimana
Shinoda Mariko terpilih sebagai Kapten AKB48
Team A, menggantikan posisi Takahashi Minami
yang naik pangkat sebagai General Manager
AKB48.

Owner48

Sabtu, 07 Desember 2013

Semua Akan Indah Pada Waktunya


Hari ini, hari yang sangat membahagiakan buat ku dan buat Shania. Ya, kami akan segera melaksanakan resepsi pernikahan. Shania terlihat cantik, dengan gaun pengantin berwarna putih. Mungkin kalian mengira, bahwa hubunganku dengan Shania tidak ada rintangan dan lancar-lancar saja. Tapi kalian semua salah.
Nama aku Fauzi. Saat ini, aku duduk di kelas 3 SMP. Aku adalah anggota OSIS di SMP ku. Aku mempunyai 4 sahabat, Yudha, Dadan, Cepi dan Rihan. Kami sering dipanggil 5 sekawan, karena kemana-mana selalu berlima. Dari anggota 5 sekawan ini, hanya aku dan Fajar yang masih Jomblo. Sisanya sudah memilik pacar. Yudha berpacaran dengan Melody, anak kelas 2 IPS, Dadan dengan Sonia, anak kelas 2 IPA, dan Cepi berpacaran dengan Frieska, anak kelas 3 IPS. Setiap lihat mereka bertiga pacaran, aku dan Rihan selalu merasa iri. Aku dan Fajar pun mulai giat mencari cewek untuk kami jadikan pacar.
"Han, enak ya tuh mereka, punya pacar... Ada yang ngehibur kalau lagi sedih.... Sampai kapan kita mau jomblo kayak gini terus....?" tanyaku ke Rihan.
"Iya nih Zi, enak gitu ya punya pacar....." jawab Rihan.
"Eh iya Han, lu tau gak, si Shania? Anak kelas 1 itu lho...." tanyaku ke Rihan.
"Tau... Yang katanya manis itu kan? Lu naksir ya sama dia?" tanya rihan sambil senyam-senyum gak jelas.
"Iya nih.... Tapi, gue malu nih ngomong sama dia.... Lu ada tips gak?" tanyaku ke Rihan.
"Lu ngapain tanya ke gua? tanya ajah sama yang udah pacaran...." jawab Rihan.
"Oh iya ya..... Tumben banget lu pinter....." kataku ngeledek.
Saat jam istirahat kedua, aku menghampiri Yudha. Ia memang dikenal pintar mereyu perempuan. Tak heran jika Frieska yang cantik itu bisa terpikat demgan Yudha yang sebenarnya gak ganteng-ganteng banget.
"Yud, gue mau tanya nih sama lu..." kataku ke Yudha.
"Tanya apaan?" kata Yudha.
"Jadi gini Yud... Gue suka sama cewek anak kelas satu, gue mau kenalan, masalahnya gue malu Yud... Lu ada cara gak biar gue sukses pdkt sama dia....?" tanyaku ke Yudha.
"Kasih tau dulu, siapa cewek yang lu taksir itu, baru deh gue bantu...." kata Yudha.
"Iya dehhh.... Namanya Shania, anak kelas satu...." jawabku pasrah.
"Ohh... Gampang sih, lu kan Humoris tuh Zi, ya lu gunain deh kelebihan lu itu buat pdkt..." kata Yudha.
"Emang bisa Yud?" tanyaku gak percaya.
"Gini Zi, cewek itu gak cuma suka dirayu, cewek juga suka cowo yang humoris, karena bisa buat si cewek terhibur..... Yah lu pura-pura nyapa kek, terus lu ceritain deh yang lucu-lucu ke dia... Gue yakin, dia bakal suka sama lu...." jawab Yudha dengan mantap.
"Gilaaaaa..... Briliant banget ide lu Yud... Emang dah, lu sang penakluk wanita..." kataku memuji Yudha.
"Lagi ngomongin apaan sih?" tanya Frieska, yang tiba-tiba saja muncul entah dari mana.
"Ini, si Fauzi suka sama anak kelas satu, Shania namanya....." jawab Yudha.
"Tapi kalau kak Frieska mau sama aku, aku rela kok..." kataku merayu Frieska.
"Gue yang gak rela....!!!" kata Yudha manyun.
"Bercanda Yud... hahahahahaha..." tawa gue ngeledek Yudha.
"Eh, gue punya nomor telpon dan pin BB Shania... Mau gak?" tanya Frieska.
"Mau banget kak....." jawab gue mantap.
Setelah dapat Saran dari Yudha plus Pin BB dan nomor hp Shania dari Frieska, aku menuju ke kelas satu B. Aku tanya ke anak-anak.
"Dek, Shania mana?" tanya gue ke adik kelas.
"Tuhhh....." kata adek kelasku sambil nunjuk Shania.
"Panggilin ya..." mintaku ke adik kelas ku itu.
"Shannn... Shan...." panggil adik kelasku.
"Apa?" tanya Shania
"Panggil kak Fauzi tuh...." 
"Apaan kak?" tanya Shania. Wajah nya cantik sekali saat itu.
"Anu, Shan.... Kamu nanti pulang, naik apa?" tanya ku ke Shania
"Dijemput mama aku..." jawab Shania.
"Bilangin, gak usah jemput, biar aku yang nganter kamu pulang..." ajak ku agak malu-malu.
"Beneran kak....?" tanya dia kaget.
"Iya udahhh... Biar kita bisa temenan gitu....." jawabku.
"Ya udah dehh...." jawab Shania.
Setelah itu, aku langsung cerita ke sahabat-sahabatku kalau aku pulang bareng Shania nanti. Rihan juaga bercerita bahwa ia sekarang pacaran sama Vanka, anak IPS.
Bel sekolah pun berbunyi... Aku langsung menuju ke ruang kelas Shania.
"Jadi kak...?" tanya Shania.
"Ya jadilahh.... yuk...." ajakku.
Sampai kami di rumah Shania. Rumanya cukup besar. Terdapat 3 mobil mewah di rumahnya. Sekilas aku melihat mama Shania, menunggu kedatangan anaknya. Aku melihat Shania langsung disuruh masuk oleh mamanya. Perasaanku jadi gak enak.
Esoknya di sekolah, Shania cerita ke aku sambil menangis. 
"Kak...." panggil Shania sambil menangis.
"Lho??? Kamu kok nangis? kenapa?" tanyaku yang heran melihat Shania menangis.
"Mama aku gak suka sama kakak... Katanya aku gak boleh deket-deket kakak lagi.... Padahal, aku suka kak sama kakak...." kata Shania.
"Kamu suka sama aku??" tanyaku gak percaya.
"Iya kak, aku suka sama kakak....."
"Anu, sebenernya, kakak juga suka dik sama kamu...." jawab ku malu.
"Aku pingin pacaran sama kakak, tapi mama aku..." Shania kembali menangis.
"Udah, udah.... Gini ajah, gimana kalau kita backstreet ajah?" kataku ke Shania.
"Backstreet? Pacaran diam-diam gitu?" tanya Shania.
"Iya... Kamu mau gak jadi pacar aku...?" tanyaku.
"Mau kak... Jadi kita backstreet ya?" kata Shania.
"Iya, kita coba jalanin ajah hubungan kita...." kataku.
3 tahun sudah, kami berpacaran secara diam-diam. Kampus Shania sama dengan kampus ku. Aku senang, karena bisa bertemu Shania lagi. Sampai Shania berkata kepadaku,
"Kak, sampai kapan kita mau kayak gini terus...?" tanya Shania.
"Iya ya... Gini ajah, kakak akan datang ke rumah kamu buat silatuhrammi sama keluarga kamu" ajak ku.
"Kakak yakin? Kalau mama aku gak nerima kakak gimana?" tanya Shania.
"Tenang Shan.... Aku yakin, semua bakal indah pada waktunya" jawabku.
Malamnya, aku bersiap datang ke rumah Shania. Dan yang diduga Shania benar. Aku ditolak oleh keluarga Shania. Shania menangis. Aku diusir dari rumah Shania. Aku pulang dengan perasan campur aduk. 
Esoknya di kampus, aku kaget mendengar kabar dari temanku, bahwa Shania pindah ke Singapur. Aku kaget. Aku terpukul mendengar berita itu. Sepanjang pelajaran, aku benar-benar tidak bisa konsentrasi.
Sejak malam itu, hubunganku dengan Shania semakin renggang. Aku tidak tahu statusku dengan Shania apa sekarang. Pacaran, atau putus? Dan aku juga tidak pernah dapat kabar lagi tentang Shania. Sampai suatu hari, aku mendapat telpon dari Shania. Aku angkat telpon itu, dan begitu kagetnya aku ketika yang berbicara kepadaku adalah ayah dari Shania.
"Halo..." kataku.
"Halo, apa benar ini nak Fauzi? Ini saya Ayahnya Shania..." jawab ayah Shania.
"Ehh... Iya om, benar ini saya , Fauzi... Ada apa ya om?" tanyaku gugup.
"Begini nak Fauzi, bisa kamu ke RSCM sekarang, ada yang om ingin sampaikan ke kamu...." ajak ayah Shania.
"Oh... baik om, saya akan berangkaat sekarang..." kataku menyanggupi ajakan ayah Shania.
Aku berangkat dengan motor Vario ku. Angin saat itu sangat kencang. Perasaanku campur aduk, antara senang, atau takut. Senang karena bisa bertemu Shania lagi, atau takut Shania kenapa-kenapa karena mereka sekarang berada di RSCM. Akhirnya, aku sampai di RSCM dan bertemu keluarga Shania, namun aku tidak melihat Shania.
"Om, Shania nya mana ya?" tanya ku.
"Itulah mengapa om memanggilmu ke sini nak... Shania mengalami gagal ginjal... Ia butuh pendonor ginjal... Apa kamu mau mendonorkan separuh ginjalmu untuk Shania... Om dan sekeluarga janji, akan merestui hubungan kalian..." kata Ayah Shania. Aku kaget setengah mati dengan apa yang barusan ku dengar.
"Saya siap mendonorkan ginjal saya om, jika itu demi keselamatan Shania...." kata ku menyanggupi permintaan Ayah Shania.
"Terima kasih nak Fauzi... Terima kasih..... Ayo ikut om..." kata Ayah Shania sambil memelukku.
Suara MC membuyarkan lamunanku. Kulihat Shania yang sekarang ada didepan mataku. Orang tuaku dan Orang tua Shania tersenyum. Aku memakaikan cincin ke jari manis Shania. Ku kecup keningnya, dan kubisikan kepadanya,
"Lihatlah Shania, semua pasti akan indah pada waktunya... I Love You..." bisikku ke Shania.
Shania hanya tersenyum melihatku, dan kami berpelukan. "Aku janji Shan, aku akan rela melakukan apapun demi kamu, aku akan selalu, mencintaimu..." kataku dalam hati. Suasana menjadi sangat bahagia dan mengharukan. Dan kebahagian, tiba pada saat yang tak diduga.
...............................................................................................................................................................
Jika kamu mencintai seseorang, atau menginginkan sesuatu, tapi gagal mendapatkannya, jangan menyerah. Jangan menyerah. Jangan putus asa. Cobalah untuk mendapatkannya walau banyak rintangan menghadang. Percayalah bahwa "semua akan indah pada waktunya...."
-TAMAT-

Jumat, 06 Desember 2013

Tiga Hati Dua Cinta



Kisah Tiga Hati Dua Cinta
Pagi hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Aku adalah seorang anak SMP 5 Sumedang. Pada pagi itu aku berangkat sekolah dengan penuh semangat 48. Setelah sampai di sekolah aku segera memarkirkan motor, dan langsung berlari menuju ke kelas untuk meletakkan tas dan langsung berlari ke lapangan upacara karena upacara bendera hampir dimulai.karena udah telat aku pun berlari dengan kecepatan penuh. Tiba-tiba, tanpa sengaja aku menabarak seorang cewek sampai dia terjatuh. Dengan rasa bersalah ditambah dengan rasa malu, aku pun menolongnya untuk berdiri. Setelah berdiri aku meminta maaf dan sekalian mengajaknya berkenalan. “maaf ya.. telah menabarakmu sampai jatuh.” Kataku. “iya kak, gak apa-apa kok” katanya. “kenalkan aku Fauzi, anak kelas 9,” kataku. “aku Melody kak, anak kelas 7” katanya. “aku duluan ya, udah telat tu, km juga cepet-cepet ke lapangan!!” kataku. “iya kak” katanya. Aku pun terus ke lapangan upacara sementara Melody kembali ke kelasanya untuk menaruh tasnya.
Seminggu berlalu setelah kejadian itu, tanpa sadar ternyata setiap hari Melody memperhatikanku. Akhirnya pada suatu hari di kantin sekolah, tiba-tiba Melody menghampiriku. “siang kak, bolehkah aku duduk di sini??”, sapa Melody. “pagii, silahkan-silahkan, jangan malu-malu, anggap saja rumah sendiri.” Jawabku. Kami pun terus mengobrol smbil menikmati makanan kami. Tanapa terasa bell tanda masuk telah berbunyi. Sebelum berpisah Melody meminta nomer hape ku “kak, kalo boleh minta nomor hp mu dong” katanya. “tentu saja boleh, ini” kataku sambil memberikan potongan kertas yang bertuliskan nomor hapeku. Kamipun langsung menuju ke kelas masing-masing.
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan kami lewati, tanpa terasa sudah setahun berlalu. Saat ini adalah ujian kenaikan kelas, kebetulaan saat ujian aku satu meja dengan Melody. Kami berdua mengerjakan soal ujian degan sungguh-sungguh. Seminggu berlalu, ujian pun selesai. Setelah selesai ujian, di sekolah kami biasanya mengadakan pensi kecil-kecilan. Kami berdua pun menonton pensi itu bersama-sama. Saat pensi itu berlangsung, tiba-tiba Melody berkata “kak ikut aku sebentar” katanya. “mau kemana??” jawabku. “ikut aja dulu Kak!!” katanya. Tanpa berkata apa-apa, aku pun mengikutinya, ternyata Melody mengajakku ke mall di samping sekolah. Disana dia mengajakku ke sebuah tempat makan. Disana kami mengobrol kesana-kesini tidak jelas. Obrolan kami pun semakin asik. Tiba-tiba tanpa disengaja tanpa diduga, pacarku yang bernama Lina lewat di tempat itu dan memlihat ku sedang berduaan dengan Melody, pada saat itu juga Lina langsung berlari keluar dari mall itu sambil menangis. Aku pun yang merasa bersalah mencoba mengejarnya dan ingin menjelaskan kejadian sebenarnya, tapi belum sempat terkejar, Lina pun sudah masuk ke dalam mobil dan langsung tancap gas. Aku pun berusaha menelepon, SMS,BBM, Whatsapps untuk menjelaskan kejadian tadi, tetapi g di hiraukan. Sambil terus berusaha menghubungi Lina, aku pun kembali ketempat Melody tadi. Sampainya disana, aku terkejut karena Melody sudah tidak ada disana, yang ku temukan disana Cuma selembar tissu yang bertuliskan ( terima kasih kak, kamu telah memberi harapan kepadaku, dan sebenarnya aku suka padamu, terimakasih sekali lagi.. Melody). Sejak saat itu Melody dan Lina tidak bisa aku hubungi, bahkan setiap aku kerumah mereka, penjaga rumahnya selalau bialang kalo mereka tidak ada di rumah. Begitupun di kelas Melody, kata teman-temanya Melody sudah beberapa hari tidak masuk.
Hari demi hari ku lewati dengan rasa bersalah kepada mereka, dan aku masih berusaha menghubungi mereka untuk menjelaskan semuanya. Tiba-tiba, ibunya Lina menelponku dan mengatakan kalau Lina sudah meninggalkan kita semua. Begitu juga dengan Melody, ibunya juga menelponku, dan mengatakan hal yang sama. Menurut Ibu mereka: sebelum meninggal mereka berdua seperti orang yang sangat sedih dan sering melamun. Setelah mendengar kanar itu akupun menjadi merasa sangat bersalah, dan hari-hariku ku lewati dengan melamun dan melamun. Akhirnya, akupun jatuh sakit dan tak berapa lama kemudian akupun menyusul mereka ke alam lain.

By ; Muhammad Nur Fauzi

Rabu, 04 Desember 2013

Cinta Tak Harus Memiliki

"TIDAKKKKKK!!!!!!" teriaku saat melihat jam sudah mencapai angka setengah 7.
"Damn..... Aku kan ada ujian praktek!!!" teriakku dalam hati.

Perkenalkan namaku Fauzi. Aku sekarang duduk di kelas 9 smp dan akan melaksanakan ujian praktek hari ini JAM 7 dan aku baru bangun JAM 06.30. Alhasil, aku kesekolah cuma cuci muka dan pakai parfum ajah.

Sampai disekolah, aku langsung ke kelas. Tiba-tiba ada yang nepuk aku dari belakang.
"Bang, udah mandi belum???" canda adik kelasku.
"Udah lah..." jawabku bohong.
Jelas gengsi lah aku kalau ngomong yang sebenernya sama adik kelas yamg aku suka. Namanya Nabilah. dia anak kelas 7B. Dia adalah adik kelas aku yang paling deket sama aku. Kita mungkin udah sehati. pernah pas aku gak masuk, Nabilah juga gak masuk. Entah itu kebetulan atau emang takdir.

"Woyyy, bang!!!!!" panggil Nabilah membuyarkan lamunanku
"iya...?" jawabku...
"kamu entar ujian praktek apa bang?" tanya dia.
"Drama bahasa indonesia" jawabku singkat.
"asekkkk.... Jadi apaan lu??" tanya dia lagi.
"Jadi penjaga hatimu...." Jawabku gombal.
"Aseeekkk....... Gombalan kamu keren abiss bang..." kata Nabilah

Akhirnya aku masuk ke kelas. Sambil ngafalin teks drama, aku nyiapin kostumku. Aku disini jadi pembunuh bayaran.
Ujian praktek pun selesai, tapi aku belum pulang. Aku pingin ngajak dia jalan dan ngomongin perasaan aku yang sebenarnya ke dia.

"Udah Nab? kamu mau pulang dulu apa langsung jalan?" tanya aku.                                                      "Langsung ajah deh bang... Ntar keburu sore...." ajak dia.
"Oke... Kita ke FX ajah ya..." Ajak Aku.
"Sippp...." tutup Nabilah

Setelah sampai di FX, aku ajak dia makan.
"Emang kamu mau ngomong apasih bang ke aku? Kan ngomong disekolah ajah gak apa..."
"Gak enak dong... Kurang romantis...."
"apaan sih..." jawab Nabilah malu-malu.
"Jadi gini Nab, kita kan udah lama nih temenan dari SD. Walaupun umur kita bedah, dan lu masih kecil, tapi.... Aku cinta Nab sama lu..."
"hahhh!!!" jawab Nabilah kaget.
"Iya Nab, aku cinta sama kamu..."
"Serius bang???" tanya Nabilah gak percaya.
"Iya Nab... Kamu mau kan, jadi pacar aku? Yang nerima aku apa adanya?"
"Iya bang, aku mau....." Jawab Nabilah malu.
"YESSS!!!! Terima Kasih Ya Allah....." teriak aku dalam hati.
"Kamu gak usah manggil aku abang lagi, panggil ajah Fauzi" mintaku.
"Iya Fauzi...." jawab Nabilah
"Nab, aku ingin kita slalu bersama, walaupun badai memisahkan kita, walaupu arus menerjang kita, aku ingin kamu selalu ada disisiku Nab"
"Aku akan slalu disisi kamu kok Zi, aku cinta sama kamu" jawab Nabilah.

Yah, itu yang bisa kuingat tentang Aku dan Nabilah. Aku menangis melihat lelaki memakaikan cincin di jari manis Nabilah. Ya, Nabilah menikah dengan lelaki lain. Ia dijodohkan oleh orang tuanya dengan pengusaha kaya. Cerita yang diatas? Itu hanya kenangan masa lalu saja.... Aku yakin, bisa melupakan Nabilah, walau sulit rasanya.... Tanpa sengaja, aku melihat Nabilah melirik ke arah ku sambil tersenyum dan menangis. Aku tahu, ia masih mencintaiku. "Sampai kapanpun, aku akan selalu mencintaimu, NABILAH" ujarku dalam hati, lalu pergi meninggalkan tempat.

Yah, memang... "Cinta tak harus memiliki"


--TAMAT--